Enable javascript in your browser to view an important message

Minggu, 22 April 2012

Alamat IP versi 4 dan Subnet Mask

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.



SUBNET MASK QUICK REFERENC








Mask Length Host Bit Length Math Max Hosts Subnet Mask Mask Octet Binary Mask Subnet Length
/32 0 2^0 1 255.255.255.255 4 11111111 0
/31 1 2^1 2 255.255.255.254 4 11111110 1
/30 2 2^2 4 255.255.255.252 4 11111100 2
/29 3 2^3 8 255.255.255.248 4 11111000 3
/28 4 2^4 16 255.255.255.240 4 11110000 4
/27 5 2^5 32 255.255.255.224 4 11100000 5
/26 6 2^6 64 255.255.255.192 4 11000000 6
/25 7 2^7 128 255.255.255.128 4 10000000 7
/24 8 2^8 256 255.255.255.0 3 11111111 8
Kelas C
/23 9 2^9 512 255.255.254.0 3 11111110 9
/22 10 2^10 1,024 255.255.252.0 3 11111100 10
/21 11 2^11 2,048 255.255.248.0 3 11111000 11
/20 12 2^12 4,096 255.255.240.0 3 11110000 12
/19 13 2^13 8,192 255.255.224.0 3 11100000 13
/18 14 2^14 16,384 255.255.192.0 3 11000000 14
/17 15 2^15 32,768 255.255.128.0 3 10000000 15
/16 16 2^16 65,536 255.255.0.0 2 11111111 16
Kelas B
/15 17 2^17 131,072 255.254.0.0 2 11111110 17
/14 18 2^18 262,144 255.252.0.0 2 11111100 18
/13 19 2^19 524,288 255.248.0.0 2 11111000 19
/12 20 2^20 1,048,576 255.240.0.0 2 11110000 20
/11 21 2^21 2,097,152 255.224.0.0 2 11100000 21
/10 22 2^22 4,194,304 255.192.0.0 2 11000000 22
/9 23 2^23 8,388,608 255.128.0.0 2 10000000 23
/8 24 2^24 16,777,216 255.0.0.0 1 11111111 24
Kelas A








SUBNET MASK QUICK REFERENCE








Mask Length Host Bit Length Math Max Hosts Subnet Mask Mask Octet Binary Mask Subnet Length
/32 0 2^0 1 255.255.255.255 4 11111111 0
/31 1 2^1 2 255.255.255.254 4 11111110 1
/30 2 2^2 4 255.255.255.252 4 11111100 2
/29 3 2^3 8 255.255.255.248 4 11111000 3
/28 4 2^4 16 255.255.255.240 4 11110000 4
/27 5 2^5 32 255.255.255.224 4 11100000 5
/26 6 2^6 64 255.255.255.192 4 11000000 6
/25 7 2^7 128 255.255.255.128 4 10000000 7
/24 8 2^8 256 255.255.255.0 3 11111111 8
Kelas C
/23 9 2^9 512 255.255.254.0 3 11111110 9
/22 10 2^10 1,024 255.255.252.0 3 11111100 10
/21 11 2^11 2,048 255.255.248.0 3 11111000 11
/20 12 2^12 4,096 255.255.240.0 3 11110000 12
/19 13 2^13 8,192 255.255.224.0 3 11100000 13
/18 14 2^14 16,384 255.255.192.0 3 11000000 14
/17 15 2^15 32,768 255.255.128.0 3 10000000 15
/16 16 2^16 65,536 255.255.0.0 2 11111111 16
Kelas B
/15 17 2^17 131,072 255.254.0.0 2 11111110 17
/14 18 2^18 262,144 255.252.0.0 2 11111100 18
/13 19 2^19 524,288 255.248.0.0 2 11111000 19
/12 20 2^20 1,048,576 255.240.0.0 2 11110000 20
/11 21 2^21 2,097,152 255.224.0.0 2 11100000 21
/10 22 2^22 4,194,304 255.192.0.0 2 11000000 22
/9 23 2^23 8,388,608 255.128.0.0 2 10000000 23
/8 24 2^24 16,777,216 255.0.0.0 1 11111111 24
Kelas A




Senin, 16 April 2012

Konfigurasi dan Instalasi OS Android Pada PC

Cara Install Android OS di Komputer 

Install Virtual Box terlebih dahulu
  1. 1. Download ISO Image File (Android-x86-2.2-generic.iso)
  2. 2. Jalankan Virtual Box, silahkan klik New (Ctrl+N), tekan NextCara Install Android OS di Komputer
  3. 3. Tulis Android (atau apa s) pada menu os type silahkan pilihLinux dengan versi Other Linux lalu pilih Next
  4. 4. Selanjutnya pilih Base Memory Size 256 MB lalu tekan Next
  5. 5. Check Start Up Disk lalu pilih Create New Hard Disk
  6. 6. Pilih VDI (VirtualBox Disk Image)
  7. 7. Pilih Fixed Size
  8. 8. Tekan Create
  9. 9. Done, selanjutnya home screen Virtual Box akan muncul, silahkan pilih image yang telah dibuat lalu pilih Setting->Disk Storage
  10. 10. Pilih Empty Drive dan pilih Virtual CD/DVD Image (tentukan lokasi image Android)
  11. 11. Pilih System Settings uncheck Enable Absolute Pointing Device,lalu pilih OKCara Install Android OS di KomputerSelanjutnya pada home screen Virtual Box, pilih device yang telah dibuat lalu tekan Start
  12. 12. Android sobat akan running, jika ada pilihan muncul, silahkan pilih Run Android Without Installation. Silahkan menikmati Android di komputer Anda

OSI SEVEN LAYER

OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection yaitu adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977.
Berikut adalah Tabel Model OSI :

7th
 Layer : Application  Services

6th
 Layer : Presentation  Services

5th
 Layer : Session  Communications

4th
 Layer : Transport  Communications

3rd
 Layer : Network  Communications

2nd
 Layer : Data-Link  Physical Connection

1st
 Layer : Physical  Physical Connection

Tabel Model OSI

Fungsi setiap layer :
1. Layer Physical

Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2. Layer Data-link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network

Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
Mendeteksi Error
Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
Mengendalikan aliran
4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

Komponen Jaringan dan Protokol Layer

Layer 1 – Physical
Network components:

Repeater
Multiplexer
Hubs(Passive and Active)
TDR
Oscilloscope
Amplifier

Protocols:

IEEE 802 (Ethernet standard)
IEEE 802.2 (Ethernet standard)
ISO 2110
ISDN

Layer 2 – Datalink
Network components:

Bridge
Switch
ISDN Router
Intelligent Hub
NIC
Advanced Cable Tester

Protocols:

Media Access Control:

Communicates with the adapter card

Controls the type of media being used:

802.3 CSMA/CD (Ethernet)
802.4 Token Bus (ARCnet)
802.5 Token Ring
802.12 Demand Priority
Logical Link Control

error correction and flow control
manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control

3. Layer 3 (Network)

Network components:

Brouter
Router
Frame Relay Device
ATM Switch
Advanced Cable Tester
Protocols:

IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
IGMP;
IPX
NWLink
NetBEUI
OSI
DDP
DECnet

4. Layer 4 – Transport

Network components:

Gateway
Advanced Cable Tester
Brouter
Protocols:

TCP, ARP, RARP;
SPX
NWLink
NetBIOS / NetBEUI
ATP

5. Layer 5 – Session

Network components:

Gateway
Protocols:

NetBIOS
Names Pipes
Mail Slots
RPC

Layer 6 – Presentation
Network components:

Gateway
Redirector
Protocols:

None

Layer 7 – Application
Network components:

Gateway
Protocols:

DNS; FTP
TFTP; BOOTP
SNMP; RLOGIN
SMTP; MIME;
NFS; FINGER
TELNET; NCP
APPC; AFP
SMB
 
Free Rainbow ani Cursors at www.totallyfreecursors.com